Pola hidup tidak sehat sering kita temukan, terutama di Daerah terpencil yang pola hidupnya belum bisa melupakan kebiasaan pendahulunya, seperti kebiasaan BAB di tempat yang tidak layak, hal ini bukan kurangnya perhatian Pemerintah terhadap masyarakat, Pemerintah telah melakukan upaya membangun (MCK) untuk dipergunakan, namun masyarakat masih ada saja yang melakukan BAB ditempat yang dia anggap nyaman.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten berupaya melakukan sosialisasi terhadap masyarakat memberikan penyuluhan tentang pentingnya berpola hidup sehat. Dengan melakukan kegiatan Penyehatan lingkungan, salah satu program yang langsung ke Masyarakat yaitu percepatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM) sebagai upaya mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta percepatan pencapaian target Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dengan cara terjun langsung memberikan penyuluhan terkait STBM salah satu contoh Lokasi yang kita kunjungi yaitu Kampung Tirem RT/RW 02/01, Desa Tirem, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Dimana Masyarakat sangat berantusias mengikuti dan menyimak apa yang kita sampaikan. Fokus utama dari kegiatan ini adalah penguatan implementasi pilar pertama STBM, yakni penghentian praktik buang air besar sembarangan (BABS), yang menjadi isu krusial dalam upaya peningkatan kualitas sanitasi lingkungan, kenapa Desa Tirem menjadi pilihan kita karena di daerah tersebut masih banyak Masyarakat yang melakukan aktifitas dengan memanfaatkan air Sungai, mulai dari BAB, Mencuci dan Mandi.
Besar harapan kami setelah kami turun langsung ke Lokasi daerah2 yang masih belum deklarasi stop Buang Air Besar Sembarangan, pola kebiasaan Masyarakat akan berubah secara bertahap dan beralih ke pemanfaatan air sumur. kami harap kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Tokoh Masyarakat yang ada di lingkungan tersebut, karena pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penguatan komitmen antara masyarakat dan pemerintah daerah dalam mewujudkan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan. Selain itu kami juga melakukan kolaborasi dengan dinas Kesehatan yang ada di kabupaten Kota se Provinsi Banten terkait kegiatan penerapan STBM , dengan Puskesmas setempat dalam mendampingi dan memfasilitasi masyarakat dalam penerapan praktik hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah tangga. Partisipasi aktif masyarakat di daerah yang kami kunjungi dalam kegiatan ini patut diapresiasi. Antusiasme warga dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, menyampaikan aspirasi, serta berdiskusi secara terbuka mencerminkan adanya kesadaran kolektif terhadap pentingnya sanitasi sebagai faktor penentu kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Provinsi Banten Berharap kegiatan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dalam upaya Promotif bisa menuntaskan Stop BABS di Provinsi Banten. ( ADV )