Seiring dengan meningkatnya mobilitas penduduk, perubahan iklim, serta ancaman penyakit menular yang terus berkembang. Dinas Kesehatan Provinsi Banten bergerak cepat antisipasi guna mencegah terjadi penularan penyakit menular, dengan cara sistem surveilans kesehatan masyarakat menjadi semakin penting untuk diperkuat
Surveilans bukan hanya kegiatan rutin pencatatan dan pelaporan, tetapi merupakan bagian penting dari sistem deteksi dini dan respon cepat terhadap potensi kejadian luar biasa.
Bila ancaman penyakit dapat dideteksi secara dini maka kita akan dapat mencegah potensial KLB menjadi besar dengan melakukan respon dan intervensi yang cepat dan akurat.
Sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR) merupakan aplikasi yang telah dikembangkan oleh Kementerian kesehatan untuk melaporkan penyakit menular, potensi KLB secara rutin mingguan dan kasus realtime setiap kejadian /rumor langsung 1×24 jam dilaporkan, dengan harapan kita langsung dapat mendeteksi dini ancaman/sinyal penyakit potensi KLB dan melakukan respon 1×24 jam.
Capaian kinerja SKDR di Provinsi Banten sampai dengan minggu ke 17 tahun 2025, untuk kelengkapan dan ketepatan laporan 8 kabupaten /kota sudah mencapai target nasional dengan Kelengkapan > 90% dan Ketepatan >80%
Demikian pula dengan capaian persentase kabupaten/kota yang melakukan respons sinyal kewaspadaan (Alert System) minimal 80% sampai dengan minggu ke 17 adalah 100 % (8 Kabupaten/Kota sudah mencapai target).
Sedangkan capaian indikator presentase kabupaten/kota, melakukan respon verifikasi sinyal yang muncul di SKDR dalam waktu 24 jam minimal 80%, sampai dengan minggu ke 17 adalah 62.5 % (5 Kabupaten/Kota sudah mencapai target), masih terdapat 3 kabupaten/kota yang belum mencapai target untuk respon alert 24 jam yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang.
Dan Capaian Presentase Kabupaten/Kota dalam kemunculan Alert minimal 50% sampai dengan minggu ke 17 mencapai 87.5% (7 kabupaten/kota sudah mencapai target), masih terdapat 1 kabupaten yang belum mencapai target yaitu Kabupaten Lebak.
Tujuan dari penguatan kegiatan ini bukan sekadar meningkatkan angka pelaporannya saja, melainkan bagaimana kita membangun sistem yang responsif, terintegrasi, dan mampu mengambil tindakan tepat waktu. Kita ingin memastikan bahwa setiap sinyal penyakit, sekecil apapun, dapat segera dideteksi, dianalisis, dan ditindaklanjuti demi mencegah meluasnya wabah dan melindungi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Banten berhara, kita semua dapat saling belajar, berbagi tantangan dan solusi, serta memperkuat jejaring komunikasi dan koordinasi di antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit. Karena sistem yang kuat dibangun bukan hanya oleh teknologi atau aplikasi, tetapi oleh sinergi antar SDM yang memiliki komitmen yang sama terhadap kesehatan masyarakat. Strategi penguatan surveilans dan kewaspadaan dini penyakit potensial KLB/Wabah yang dapat diterapkan, seperti :
- Optimalisasi surveilans berbasis masyarakat
- Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dengan pendekatan One Health
- Meningkatkan kualitas data penyakit menular
- Meningkatkan kolaborasi seluruh lintas sektor/lintas program (ADV )