Banten- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) rancang renstra dengan penekanan pada arah strategis, data pendukung dan berkaitan dengan visi-misi Gubernur.
Fokus Utama Renstra DLHK 2025–2029
Visi Substansial:
Terwujudnya kualitas lingkungan hidup, kelestarian hutan, dan pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan.
Renstra ini selaras dengan Misi 5 RPJMD 2025–2029 Provinsi Banten, yaitu mendukung Program Unggulan “Banten Bagus, Banten Kuat” yang dicanangkan Gubernur Banten Andra Soni.
Arah Kebijakan Strategis DLHK
- Pengendalian Kerusakan Lingkungan & Emisi Karbon • Rehabilitasi lahan kritis dan kawasan rawan bencana ekologi. • Penerapan pendekatan pembangunan rendah karbon (PRK). • Monitoring ISPU dan perluasan jaringan AQMS.
- Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
• Penataan ruang berbasis daya dukung lingkungan.
• Pemanfaatan sistem informasi lingkungan dan pemetaan ekologis. - Pengelolaan Hutan Lestari dan Berbasis Masyarakat
• Revitalisasi perhutanan sosial dan agroforestry.
• Peningkatan kontribusi sektor kehutanan terhadap ketahanan pangan, energi, dan air. - Pengelolaan Sampah dan Limbah Terpadu
• Integrasi kebijakan dengan sistem SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional).
• Target pengurangan sampah 30% dan penanganan 70% pada tahun 2029. - Peningkatan Pelayanan Publik yang Prima
• Digitalisasi pelayanan perizinan lingkungan.
• Transparansi data kualitas udara, air, dan status pencemaran.
- Peningkatan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Data dan Target Utama
• Luas lahan kritis di Banten ±197.000 ha; target rehabilitasi bertahap hingga 20% selama 2025–2029.
• Cakupan layanan pengelolaan sampah baru 65% (2024); ditargetkan mencapai 85% pada 2029.
• Kualitas udara di wilayah Tangerang Raya sudah masuk kategori tidak sehat pada hari-hari tertentu menurut AQMS dan IQAir, mendesak penguatan sistem pemantauan.
Keterkaitan dengan Visi-Misi Gubernur Banten
Gubernur Andra Soni menekankan pentingnya:
• Keadilan ekologis sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.
• Pemulihan wilayah adat dan konservasi hulu DAS sebagai tanggung jawab generasi kini untuk generasi mendatang.
• Kolaborasi lintas sektor, termasuk melalui program nasional seperti Gerakan Indonesia Menanam oleh Presiden Prabowo.
DLHK berkomitmen menjadi katalisator dalam pelaksanaan visi ini dengan pendekatan transformatif, berbasis komunitas, dan teknologi. (ADV)