KOTA SERANG, Suara-Rakyat. ID- Rumah Ibu Neng Marlina yang terletak di lingkungan Rt. 02/04 Cipare Gede Kelurahan Cipare Kota Serang, saat ini kondisinya sangat menghawatirkan. Karena selain genteng-gentengnya yang sudah pada acak-acakkan tidak karuan, ditambah posisi tiang penyangga dan kaso-kaso dan balok kayunya sudah pada rapuh, malah nyaris roboh. Rumah yang Ibu Neng tempati adalah termasuk salah satunya Rumah Tidak Layak Huni.
Ibu Neng sangat khawatir dengan keadaan rumah yang pada bocor disaat hujan, dan bangunanya nyaris roboh tersebut ambruk menimpa dirinya dikala sedang terlelap tidur. Dengan keadaan seperti itu, ia sudah berupaya mencari uang dengan cara berjualan keliling untuk bisa memperbaiki rumahnya, akan tetapi hal tersebut tidak pernah terkabulkan dikarenakan hasil dari jualannya tidak memadai dengan apa yang dibutuhkan. Jangankan untuk bisa digunakan perbaikan rumahnya, untuk memberi makan sehari-hari terhadap anak-anaknya saja sangat kekurangan.
Sementara suami Ibu Neng, sudah begitu lama dan hampir 10 tahun sudah meninggalkannya tidak tahu kemana, dan dengan 4 orang anak yang ditinggalkan oleh suaminya itu ibu Neng berusaha untuk menanggung hidupnya hingga mereka hanya bisa sekolah sampai lulus SMA 2 orang dan yang 2 anak lagi SMP juga tidak selesai. Dari keempat anak tersebut, terutama yang sudah lulus SMA sampai saat ini. masih nganggur, belum dapat pekerjaan.
Selama ini, Ibu Neng sudah beberapa kali minta bantuan ke pihak Kelurahan setempat, akan tetapi sampai saat ini belum ada perhatian.
“Saya sudah beberapa kali minta bantuan ke kelurahan, tapi belum ada jawaban yang pasti sampai sekarang, ” terang Ibu Neng.
Padahal menurut pasal 129 Huruf a UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman menyatakan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan rumah yang layak dan mengatur tentang pemulihan bangunan rumah yang tidak layak menjadi layak kembali.
Ketika awak media berusaha datang ke kantor kelurahan untuk dimintai keteranganya ke Lurah, yang bersangkutan sedang tidak ada ditempat/ belum datang ke kantornya***(Coton)