KOTA SERANG, Suara-Rakyat. ID- Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 27 Kota Serang, berupa ruang laboratorium beserta keseluruhan isinya yang terletak di lingkungan Tegal Asem Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cipocokjaya Kota Serang diduga bermasalah. Pasalnya bangunan yang semula sudah diterapkan/dipasang dengan kondisi naik bata setengah badan, entah kenapa masalahnya tiba-tiba pada dibongkar kembali sebagian batanya yang sudah tampak berdiri terpasang setinggi kurang lebih 2 sampai 3 meter tersebuttersebut, begitupun dengan rancangan besi beton penahan untuk tiang pancang sebagian pada dibongkar lagi.
Pekerjaan yang diperoleh dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang yang dipercayakan kepada CV. FAR CONTRACTOR dan konsultan pengawasan oleh CV. FAJAR KONSULTAN dengan nilai kontrak sebesar Rp. 295.091.000.- bersumber dari dana DAK pada APBD Kota Serang Tahun 2024 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender, pada Senin 2/8/2024, sepertinya minim dengan pengawasan.
Menurut pantauan awak media, pekerjaan laboratorium beserta isinya itu yang diduga kurang adanya pengawasan extra dari para pihak pemborong ataupun pihak mandornya, sehingga pembangunan ruang lab tersebut terkesan asal-asalan dan sebagian harus dibongkar ulang. Bahkan sampai besi untuk pancang tiangnyapun banyak yang dibongkar kembali, dan hal ini akan menimbulkan/menjadikan pekerjaan yang kurang bagus, bahkan bisa saja terjadi kerugian yang membengkak terhadap pelaksananya atau sebaliknya pekerjaannya mungkin akan asal-asalan.
Sementara salah satu pekerja yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa Iwad selaku mandor dalam pembangunan ruang tersebut jarang datang ke lokasi, bahkan terkadang sampai 3 hari tidak kelihatan batang hidungnya. Para pekerja mengaku kesalahan dalam penerapan batu bata sampai setinggi hampi 3 meteran tersebut adalah sesuai arahan dari pihak konsultan.
Di tempat lain awak media bertemu dengan Ade yang mengaku sebagai pengganti Iwad dan menjelaskan bahwa semula memang Iwad yang dipercaya sebagai mandor, akan tetapi menurut keterangan yang diperoleh katanya Iwad saat ini tengah sibuk dengan job yang lain, dan dia mengabaikan pekerjaan pembangunan ruang laboratorium SMPN 27 sehingga pekerjaan tersebut tidak terawasi bahkan sedikit terbengkalai.
“Saya hanya pengganti dari Iwad saja, jadi kalau ada kerjaan yang kurang bagus dan tidak sesuai bestek, itu mungkin karena kurang pengawasan dari mandor terdahulu yaitu, Iwad” terang Ade. ***(SfB/CtN/DpSBr)