KOTA CILEGON, Suara-Rakyat.ID- Pada hari terakhir pendaftaran Peserta dan Calon Ketua KADIN Cilegon untuk mengikuti Musyawarah Kota (MUKOTA) VI KADIN Kota Cilegon, yang berlangsung dari 18 Agustus 2024 hingga 11 September 2024, terjadi insiden yang tidak mengenakkan bagi wartawan.
Mahsus, seorang wartawan dari Minuts Online, Diduga mengalami pengusiran oleh panitia MUKOTA VI KADIN Cilegon melalui Office Boy (OB) ketika sedang meliput proses pendaftaran peserta pada Rabu, 11 September 2024.
Mahsus mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan panitia yang menginstruksikan OB untuk melarangnya meliput di dalam ruangan.
“Saya sangat menyayangkan perbuatan panitia MUKOTA VI KADIN Cilegon yang menyuruh Office Boy melarang saya untuk meliput para calon peserta yang sedang mendaftar di dalam. Ini ada apa dengan tim panitia MUKOTA VI KADIN Cilegon? Kok seperti merasa terganggu dengan adanya wartawan yang sedang meliput? Aneh,” ujar Mahsus.
OB yang mengusir Mahsus mengaku bertindak atas instruksi panitia yang berada di lantai atas Sekretariat MUKOTA VI KADIN Cilegon. Mahsus menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 40 Pasal 18 Ayat (1) UU Pers, yang menyatakan bahwa setiap orang yang secara melawan hukum menghambat pelaksanaan ketentuan pasal 4 ayat 2 dan 3 diancam pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak 500 juta.
Ketua Steering Committee (SC) MUKOTA VI KADIN Cilegon, H. Mabruri, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, mengaku tidak berada di kantor saat insiden terjadi.
“Siapa yang ngusir kang? Mohon info juga,” tanyanya dalam pesan balasan. “Saya kebetulan lagi ada di Polres,” tambahnya singkat.
Sementara itu, H. Fahmi, Ketua Organizing Committee (OC) MUKOTA VI KADIN Cilegon, belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.***(SR-14/21)