Bogor, Suara-rakyat.id — Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya turun tangan meninjau lokasi Bunker mandiri, Bogor selatan. Sebelumnya lokasi ini dikhawatirkan para budayawan terkena dampak rencana pembagunan jalan oleh pemerintah kota Bogor. Pada Sabtu (15/11/2025).
Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional M. Irfan Mahmud menjelaskan bahwa kajian tentang bunker mandiri sebelumnya pernah dilakukan pada 2009 oleh pusat penelitian.
“Institusi kami baru berdiri tahun 2021. Sementara kajian lama yang pernah dilakukan itu informasinya sekitar tahun 2009 oleh pusat penelitian,” Jelas Irfan.
Untuk saat ini belum dilakukan riset lanjutan, hanya peninjauan saja untuk menyampaikan data awal kepada pimpinan nya.
“Belum ada metode, belum riset. Kami hanya ingin menyampaikan data awal. Jadi ketika nanti bertemu pimpinan, sudah punya gambaran. Ini murni kunjungan lapangan,” ucapnya.
Ia menuturkan jika ditemukan Cagar Budaya ditempat tersebut, maka yang pertama dilakukan ialah pengamanan dan perlindungan, lalu riset dan pengembangan. kalau berpotensi maka itu akan memberikan dampak ekonomi bagi warga.
“Di tempat lain, ketika ditemukan cagar budaya, pertama dilakukan pengamanan dan perlindungan. Setelah itu baru riset, konservasi, lalu pengembangan. Kalau potensial, heritage bisa memberi dampak ekonomi bagi warga,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa nilai ekonomi bukan inti utama, tetapi manfaat turunan dapat dirasakan masyarakat sekitar.
“Heritage itu magnet. Bukan sumber uang langsung, tapi bisa menggerakkan ekonomi lokal. Misalnya muncul warung, homestay, atau pedagang yang berjualan di sekitar lokasi.” Ungkapnya.
Untuk penelitian itu ia belum dapat memastikan kapan akan dilakukan karena perlu melibatkan banyak pihak.
“Saya tidak bisa tentukan. Ini perlu kerja sama antara komunitas, lembaga penelitian, dan pemerintah daerah. Ke depan sebaiknya ada tim komprehensif yang melibatkan komunitas, pemerintah, hingga unsur publik,” Pungkasnya.
Sementara itu ketua FKPP, Lutfy sayudi menyampaikan terima kasih kepada pihak BRIN. ia berharap semoga kunjungan ini jadi titik awal agar situs-situs mendapatkan perhatian dan perlindungan tidak seperti yang sudah rusak dan hilang seperti situs sumur tujuh.
“Saya ucapkan terima kasih pada BRIN, dan berharap semoga jadi titik awal agar situs-situs mendapatkan perlindungan tidak seperti yang sudah rusak dan hilang seperti sumur tujuh,” Tutupnya
(Irpan alkeysar)












