BANDUNG-JAWA BARAT, Suara-Rakyat.ID- Namanya Risnawati, kelas 5 SD di Bandung, sosoknya lembut, kulit putih, wajah cantik dan rajin Sholat setiap waktunya. Walaupun usianya masih usia dini , dan seperti yang kita ketahui bahwa anak sekecil itu harusnya sedang asyik-asyiknya bermain dengan teman-temanya, akan tetapi bagi Risnawati hal itu tidak menjadi sesuatu yang merugikan dirinya. Selain itu, apabila kebetulan dia tengah bermain dengan teman sebayanya, teman-temanya itu selalu ngebully dengan mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan diusianya.
Akan tetapi demi sesuatu kenyamanan dalam hidupnya, Risna menjauhkan diri dari bergaul dengan teman-temannya tersebut, dan lebih focus ke pekerjaanya menjadi seorang pemulung barang bekas demi untuk. memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan keinginan/niatnya yang baik dengan bercita-cita ingin meng-umrohkan ibunya ke Makkah dari hasil penjualan barang bekasnya dengan cara dia menyisihkan uangnya untuk ditabung.


Pekerjaan memulung ia lakukan sejak usianya beranjak 5 tahun, dan area pencarianya terkadang menempuh jarak sampai 3 jam dengan berjalan kaki diseputaran Bandung.
Dengan beban yang dijinjingnya berupa karung yang terisi botol bekas, dan seikat tumpukkan kardus bekas ia lakukan dengan penuh semangat, tanpa mengeluh.
Uang dari hasil penjualan barang bekas tersebut, selain untuk biaya sekolahnya juga ia berniat mengumpulkannya agar bisa berangkat Umroh bersama nenek, ibu dan adiknya.
Dalam satu minggu Risna bisa mengumpulkan uang sebesar Seratus Ribu Rupiah….. bayangkan…… dengan uang sebesar itu ia berupaya sekuat mungkin agar bisa memenuhi cita-citanya yang mulia.


Untuk jajan di sekolah, cukup hanya DUA RIBU RUPIAH saja, tidak lebih dan tidak kurang.
Sementata sang ayah yang sudah bercerai dengan ibunya, entah kemana perginya.
Menurut pengakuan Risna, ayah cerai dengan ibunya karena sang ayah terlalu galak dan sering ribut, bahkan sampai-sampai melakukan tindak kekerasan terhadap ibunya.
Sementara Risna merasa sedih apabila melihat ibunya yang bekerja serabutan di Sukabumi, berdasarkan pengakuan Risna bahwa Ibunya sering disuruh-suruh orang.
Saat ditanya Risna sekarang tinggal dengan siapa dan apa saja yang ingin Risna lakukan terhadap ibunya?
“Saya di Bandung tinggal ama nenek dan adik saya ngontrak rumah, ibu di sukabumi, ” tukasnya sembari matanya berkaca-kaca.
“Saya ingin sekali. membelikan ibu motor, kasihan ibu sudah membiayai saya selama ini, sewaktu saya sebelum umur 5 tahun, ” lanjutnya polos.

Hasil dari mulung botol bekas dan kardus, selain untuk biaya sekolah, membantu bayar kontrakkan dan menabung untuk mengumrohkan keluarganya, Risnapun berupaya menabung untuk bisa membelikan speda motor untuk ibunya.
Perlu diketahui, bahwa tempat mulung yang biasa didatangi adalah Masjid Al-Jabbar dan Gedung Sate yang memakan waktu hampir 3 jam apabila dilakukan dengan berjalan kaki, karena sepengakuannya kalau naik angkot sayang duitnya katanya. ***(H.M.M)












