Serang,14 pebruari 2023. Suara-rakyat .id. Bekerja sebagai Office Boy (OB) memiliki resiko yang lumayan besar terhadap pekerjaannya, sebab keberhasilan atau kemajuan yang dicapai Dinas tidak terlepas dari jasa tangannya juga, begitu pula jika ada barang atau sesuatu yang hilang yang ditegur pertama adalah OB, tangan tangan terampil OB senantiasa dibutuhkan banyak pegawai sebagai penunjang, akan tetapi tenaga mereka kadang terabaikan dan senantiasa dipandang sebelah mata.
Seperti yang dialami oleh salah satu office boy Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten bernama Kudiah( 55 ) tahun), Kudiah bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten kurang lebih 22 tahun, terakhir kudiah bekerja di bidang SMK sarpras , bidang SMK Sarpras salah satu bidang yang memiliki anggaran cukup besar, namun mirisnya pengabdian kudiah selama ini luput dari perhatian Dinas, Bidang Umum dan Kepegawain ( Umpeg ) pemegang kebijakan terhadap pegawai tidak bisa berbuat banyak, bahkan ketika memberikan surat pemutusan hubungan kerja terhadap kudiah dalam isi suratnya tidak ada kalimat ucapan terimakasih atas pengabdiannya. Begitu juga dengan Bidang SMK Sarpras tempat kudiah bekerja, Ibarat pepatah” sudah jatuh tertimpa tangga pula”.
Tidak adanya bentuk perhatian dari Dinas terhadap pegawai non ASN, akhirnya para office boy dan security kompak menggalang dana iuran untuk Kudiah, ” kasihan pak makanya kami mengadakan pungutan guna keperluan setelah dia tidak lagi bekerja,” ungkap mereka kompak.
Sementara Kudiah saat dikonfirmasi terlihat lesu dan pasrah ” saya sekarang tinggal bengong saja pak dirumah, saya berharap di sini (Dinas) ada yang mengajak lagi bekerja walaupun gajinya dikurangi”ucapnya. ( red)












