Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, dan parasit) dan non infeksi (alkohol, obat-obatan, penyakit autoimun dan lain sebagainya) yang menyebabkan masalah kesehatan. Ada 5 Jenis utama virus hepatitis yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Meskipun semuanya menyebabkan penyakit hati tapi berbeda dalam cara penularan, tingkat keparahan dan pencegahannya.
Hepatitis B adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus Hepatitis B yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit Hepatitis B akut maupun kronis dan dapat berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut), sirosis atau kanker hati.
WHO mempekirakan tahun 2015 terdapat 257 juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis (HBsAg Reaktif). Hepatitis B mengakibatkan sekitar 887.000 kematian, sebagian besar karena sirosis dan karsinoma hepatoseluler (kanker hati primer)
Secara Umum penularan virus hepatitis B bisa terjadi secara vertikal (dari ibu yang positif menderita Hepatitis B kepada bayinya) dan horizontal (dari individu yang positif menderita Hepatiis B kepada individu lainnya) melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, termasuk hubungan seks dengan pasangan terinfeksi, pengguna narkoba suntik yang melibatkan berbagi jarum suntik, penggunaan jarum tidak steril seperti tato
Penularan Virus Hepatitis B terbesar adalah secara vertikal yaitu sebesar 95% dan anak yang tertular virus hepatitis B dari ibunya sebesar 90% akan berkembang menjadi hepatitis B kronik.
Untuk mencegah terjadinya penularan dari ibu yang menderita Hepatitis B ke bayinya maka dilakukan deteksi dini Hepatitis B (DDHB) pada ibu hamil. Apabila ibu hamil terdeteksi Hepatits B maka anak yang akan dilahirkannya akan di beri HBIG
HBIg (Hepatitis B Immunoglubulin) yaitu serum antibodi spesifik Hepatitis B yang memberikan perlindungan langsung kepada bayi yang lahir dari ibu dengan HBSAg reaktif (positif) selain pemberian Vitamin K dan HB0
Selain pemberian antibodi (HBIg) dan vaksin hepatitis B diperlukan upaya tambahan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak bila jumlah virus hepatitis B ibu sangat tinggi yaitu yaitu upaya untuk menurunkan jumlah virus hepatitis B pada ibu dengan pemberian antivirus (Tenofovir Disoproxil Fumarate) pada trimester ke 3 kehamilan. Hal ini sejalan dengan piramida pendekatan bertahap pencegahan penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak yang direkomendasikan oleh WHO.
Pemberian antivirus ini sudah diinisiasi sejak tahun 2022, saat ini pemberian antivirus di Provinsi Banten dilakukan di Kota Serang dan Kabupaten Tangerang di 9 Fasyankes, di tahun 2024 di perluas ke seluruh Kabupaten/Kota Se-Provinsi di 46 Fasyankes.
Hepatitis B dapat dicegah dengan vaksin yang aman, tersedia dan efektif
Lakukan Deteksi Dini Hepatitis B penting sesuai dengan tema Hari Hepatitis Sedunia tanggal 28 Juli 2024 dengan tema “Bersama Lawan Hepatitis, Sekarang”.
(SR/Adv/Dinkes Prov Banten)