PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat kinerja positif sepanjang Januari–November 2025 dengan total 456.439.875 pelanggan, meningkat 8,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 421.813.515 pelanggan. Pertumbuhan ini menegaskan peran KAI Group sebagai penyedia layanan mobilitas yang aman, nyaman, dan semakin terintegrasi.
Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menyampaikan bahwa peningkatan jumlah pelanggan menunjukkan kepercayaan publik yang terus menguat.
“Peningkatan ini menggambarkan bahwa kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat untuk mobilitas harian, perjalanan antarkota, hingga wisata. Integrasi moda yang semakin kuat juga membuat perjalanan pelanggan lebih mudah dan efisien,” ujar Anne.
Layanan yang dikelola KAI Wisata mencatat peningkatan tertinggi dengan 212.912 pelanggan, naik 60,44 persen dibanding tahun sebelumnya. Kereta Panoramic, Kereta Wisata, dan Luxury semakin diminati karena menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan, di mana pelanggan dapat menikmati panorama keindahan alam sepanjang rute.
Layanan LRT Jabodebek tumbuh 38,23 persen dengan 26.113.546 pelanggan. Integrasi langsung dengan Commuter Line di simpul Dukuh Atas dan Cikoko mempermudah perpindahan menuju Stasiun Sudirman serta mempercepat mobilitas dari timur Jakarta ke pusat bisnis.
Pertumbuhan layanan juga tercermin pada KAI Bandara yang melayani 6.362.866 pelanggan (naik 22,72 persen) dan kereta Makassar–Parepare yang mencatat 285.458 pelanggan (naik 11,41 persen). Sementara itu, KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang dikelola KAI mencapai 50.152.625 pelanggan, meningkat 7,10 persen dibanding tahun lalu.
Pada layanan harian masyarakat urban, KAI Commuter tetap menjadi moda andalan masyarakat dengan 363.541.196 pelanggan, naik 6,56 persen. LRT Sumsel juga tumbuh 6,90 persen dan melayani 4.182.326 pelanggan. Untuk layanan Whoosh yang dikelola KCIC mencatat 5.588.946 pelanggan, naik 2,90 persen.
Anne menegaskan bahwa integrasi antarmoda menjadi kunci pertumbuhan tersebut. Selain koneksi LRT–Commuter Line, layanan KAI Group telah terhubung dengan berbagai moda lain seperti MRT Jakarta di kawasan Dukuh Atas. Integrasi Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta di Manggarai dan BNI City, serta konektivitas KA Jarak Jauh dengan Commuter Line di Pasar Senen, Jatinegara, dan Bekasi, memperluas kemudahan mobilitas pelanggan.
“Integrasi ini memperkuat aktivitas ekonomi, mempercepat arus mobilitas pekerja dan wisatawan, serta mendorong pertumbuhan wisata di berbagai wilayah. KAI Group berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin terhubung dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tutup Anne.
Pertumbuhan pelanggan di seluruh layanan KAI Group mencerminkan peran strategis perusahaan dalam memperkuat konektivitas nasional, mendukung sektor usaha, dan membuka peluang ekonomi baru melalui ekosistem transportasi yang modern dan berkelanjutan.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES








