SERANG,Suara-Rakyat.ID- Dilansir dari INFORADAR.ID – Warga Desa Cirangkong, Kecamatan Petir dan Desa Dahu, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang menolak bank keliling beroperasi di wilayahnya.
Penolakan tersebut disampaikan oleh ibu-ibu dan juga tokoh pemuda desa karena para penagih cari bank keliling meresahkan warga.
Salah satu warga Desa Cirangkong, Ria mengaku resah dengan tindakan bank keliling saat menagih.
“Resah pak, gak sopan juga nagihnya, pokoknya capek lah. Nagihnya kadang enggak tahu waktu, malam-malam terus sambil marah-marah, nendang pintu,” katanya, Senin 3 Juli 2023.
Ria mengaku selalu rutin membayar angsuran. Namun saat tidak ada uang, mereka sering kali memaksa bahkan menunggu hingga malam hari.
“Kadang kan namanya rezeki, kita kadang ada kadang gak ada. Ya kalau lagi ada kita bayar, cuman kalau lagi gak ada kan mau gimana, kadang nunggu sampai malam di rumah. Pas kurang juga dibalikin lagi,” jelasnya.
Bukan hanya di Cirangkong, warga Desa Dahu juga melakukan aksi yang sama. Mereka menyuarakan penolakan terhadap keberadaan bank keliling.
Salah satu warga Desa Dahu Titalia mengatakan, ada sejumlah tindakan yang dilakukan oleh penagih dari bank keliling yang dirasa kelewat batas.
“Kadang dia ngegedor pintu, nendang pintu sama kadang ngelempar uang kalau setorannya kurang,” katanya.
Padahal menurutnya, saat melakukan penawaran pinjaman mereka sangat baik dan juga sopan kepada warga. Namun saat penagihan justru seperti itu.
“Kadang kita juga kan punya uang cuman setengahnya doang, cuman pas minta toleransi gakbisa. Seharusnya ada toleransi baik hari atau minggunya,” jelasnya.
Ia berharap agar adanya toleransi dari pihak yang menagih. Terlebih setiap harinya ia juga harus belanja untuk keberlangsungan usahanya.
Merespons keluhan ibu-ibu, pemuda Desa Cirangkong melakukan penertiban terhadap bank jeliling yang beroperasi di wilayahnya.
Pantauan di lokasi, mereka manunggu bank keliling di sebuah saung yang berada di Kampung Panyairan tepatnya di pertigaan di akses jalan di Desa Dahu. Mereka kemudian memberhentikan kendaraan-kendaraan yang dicurigai sebagai bank keliling.
Setelah itu, mereka kemudian mengambil buku-buku tagihan milik warga desa mereka.
Tokoh pemuda Desa Cirangkong Muhamad Taufiq mengaku prihatin lantaran banyaknya bank keliling yang masuk ke wilayahnya.
“Dari data yang diterima kurang lebih ada 50 koperasi yang beroperasi di wilayah kecamatan Petir dan Cikeusal. Ini memperihatinkan,” katanya.
Selama beraksi melakukan penertiban kepada bank keliling yang beroprasi di wilayah Desa Cirangkong, pihaknya mendapati banyak sekali bank keliling yang masuk.
“Selama melakukan penertiban lebih dari satu minggu ada 17 bank keliling yang mengatasnamakan koperasi yang terjaring,” pungkasnya.
Pihaknya kemudian mengambil paksa buku tagihan dari pihak bank keliling dan meminta mereka untuk tidak kembali lagi beroperasi di wilayah Desa Cirangkong. (HMM/Red)
Temuan Awal Dugaan Pelanggaran Pilkada di Banten: Dugaan Campur Tangan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
Serang, 22 November 2024 - Lokataru Foundation telah melakukan pemantauan terkait dugaan pelanggaran dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di...
Selengkapnya..