LEBAK, Suara-Rakyat. ID- Disaat tengah ramainya issue perselingkuhan antara DW selaku Komisiiner KPU Lebak dengan DR, seorang anggota PPS Kecamatan Cibadak beberapa waktu lalu bergulir di tengah-tengah masyarakat, Mustafid selaku anggota Panitia Pemilihan Kecamatan ( PPK) Cibadak langsung memberikan keterangan bahwa pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap DR (anggota PPS) untuk secepatnya membberikan penjelasan dan mengklarifikasi atas telah beredarnya issue perselingkuhan yang menimpa dirinya.
“Kami baru tau, dan belum ada komunikasi. Dan yang bersangkutan harus beri keterangan secara langsung nanti. In Syaa Allah hari ini akan kirim surat dan lusa anggota PPS-nya kesini, ” terang Mustafid saat di konfirmasi.
Ditempat lain DW, saat dikonfitmasi mengenai issu yang tengah terjadi pada dirinya, dia membantah mentah-mentah tentang dugaan perselingkuhannya, selanjutnya dia menjelaskan yang sebenarnya terjadi saat itu.
Berdasarkan pengakuan dan penjelasan DW, bahwa DR itu adalah teman seangkatan saat mereka berdua sama-sama di SMA, dan mengenai pertemuan dengan DR itu dilakukan bukan hanya saja mereka berdua, tetapi ada beberapa teman lainnya yang ikut bergabung, jadi bukan berduaan, tapi banyakan.
Lebih lanjut DW menjelaskan, pada saat pertemuanya bahkan DR malah ditinggalkan oleh teman-teman yang membawanya saat itu, alasan mereka katanya kebetulan ada keperluan yang mendadak.
Kemudian karena DR tidak ada yang bisa mengantarnya pulang, maka dia minta bantuan ke DR untuk dapat mengantar pulang ke rumah DW. Karena tidak merasa ada pikiran dan sikap apa-apa terhadap DW, maka DR pun bersedia mengantarnya sekalian bersilaturahmi dengan keluarga DW.
Dengan niat itu DW akhirnya mengantar DR untuk pulang, dan sekira pukul 20’00 mereka berdua telah sampai depan rumah, akan tetapi diluar dugaan tiba-tiba suami DR datang menghampirinya dengan sikap yang emosi dan saat itu nyaris terjadi kekerasan terhadap DW dari suami DR . Melihat gelagat seperti itu akhirnya DW sempat bertanya kepada DR, gerangan apa yang terjadi, akan tetapi DR hanya meminta kepada DW agar segera pulang saja.
“Logika saja pak, kalau memang saya selingkuh buat apa saya berani antar dia pulang jam 8 malam, dan kondisi disana masih ramai? Terus ngapain juga saya markirin mobil, dan turun hanya punya niat ingin kenalan dengan keluarganya?, tukas DW menjelaskan. ” Sebetulnya saya agak emosi, karena tidak disangka niat baik saya kok malah dibalas dengan perlakuan yang kurang enak, tapi ya sudahlah saya maklumi mungkin dia lagi ada masalah, ” lanjutnya.
Lebih lanjut DW menjelaskan, bahwa DR sudah menyampaikan permintaan maaf kepada dirinya walau itu hanya melalui temannya yang ikut pada saat pertemuan.
” Iya ini hanya kesalah pahaman saja, dan dia sudah minta maaf. Saya menyadari memang ini sudah resiko buat saya selaku pejabat publik, maka semuanya ditanggapi dengan tenang, dan kalau ada yang mau tau sebenarnya saya persilahkan, ” pungkasnya. ***(SR)