LEBAK, Suara-Rakyat. ID– Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu, Abah H.Yoyo Yohenda, Alias Olot Uta yang dikenal sangat tangguh dan juga memiliki jiwa sosial yang sangat Melekat dikalangan masyarakat
Hal tersebut berdasarkan informasi yang sangat bersejarah dan begitu melekat di kalangan Warga masyarakat banten kidul, hingga kini muncul kembali di permukaan publik soal keramahan juga tatakrama adat kasepuhan cisitu.
Salah satunya adalah tentang lingkungan yang sangat indah dipandang dan bersih dari sampah, sebab diketahui sebelumnya bahwa masyarakat adat dikenal patuh kepada aturan leluhur, sepwrti adat dalam istilah bahasa Sunda yang mengatakan
“Lembur Kudu Dijga, Diraksa Jeung di Riksa”
Kampung harus di jaga, Adat harus dirawat, Agama harus dipatuhi dengan ahlak yang Sopan santun kepada sesama Manusia, seperti dicontohkan bahwa yang kecil harus kita besarkan bersama-sama, yang besar harus kita dukung dengan Do’a dan perjuangan dengan cara satukan pemahaman”, sehingga akan mendapatkan sebuah keberuntungan yang barokah, ujar Aki Wedi, selaku Penasehat Kasepuhan Adat Cisitu.
Sementara Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu, Abah H.Yoyo Yohenda, Alias Abah Uta bin alm Olot HM Okri, saat di kunjungi awak media, dirinya Sedang ada di pendopo Rumah Adat Kasepuhan Cisitu, beliau menerima awak media dengan sopan ramah dan santun tidak membeda-bedakan antara menerima pejabat dan masyarakat biasa.
Lanjut Abah H. Yoyo Yohenda Menceritakan sebuah Legendaris
Soal nama kasepuhan adat cisitu
“Cisitu ini adalah diambil dari Nama situ besar yang berlokasi di Belakang Pendopo Rumah Adat, dan Situ itu merupakan warisan dari Leluhur kami”, paparnya.
Alhamdulilah warisan ini tetap Kami jaga dan kami pelihara sampai hari ini.
Adapun masyarakat kami disini sebagian besar adalah petani padi,
Kami disini bercocok tanam padi setahun sekali setalah panen tiba hasilnya kami tabung disimpan dilumbung atau Leuit dalam bahasa Sundanya, tujuanya disimpan di lumbung padi biar ketahanan pangan masyarakat kami disini terjamin dan tidak kekurangan pangan ujarnya pada hari Minggu 7 Juli 2024.
Sebentar lagi kami disini dengan seluruh masyarakat adat akan mengadakan ritual sukuran seren tahun, acara seren tahun ini merupakan acara yang sangat sakral dilakukan rutin setiap setahun sekali oleh kasepuhan adat cisitu, insya Allah tahun ini akan di selenggarakan selama tujuh hari tujuh malam, puncak acaranya tanggal 27-28 Juli 2024.
Cisitu terletak di Desa situmuliya dan Desa kujangsari Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Banten Kidul
Mengingat keramahan masyarakat adat cisitu
Yang begitu Ramah terhadap sesama, ini bagian daripada ajaran kasepuhan yang dipimpin oleh Abah H. Yoyo Yohenda atau yang akrab disapa Abah Uta.(Mpaps/H.M.M)