Jakarta, Suara-Rakyat.id Dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang tergolong kecil, yakni sekitar Rp 1,5 triliun, Walikota Serang Budi Rustandi memilih langkah tak biasa, membangun Kota tanpa mengandalkan APBD (8/4/2025).
Budi mengungkap sejumlah infrastruktur penting yang tengah dan akan dibangun melalui skema kolaborasi, pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR), hingga kemitraan strategis lintas lembaga. Jalan Beton dari CSR Salah satu contohnya, PT Sauh Bahtera Samudra, perusahaan air yang beroperasi di wilayah Serang, akan membangun jalan beton senilai Rp 7,5 miliar dari kawasan Kenari menuju Kasemen.
Proyek ini sepenuhnya didanai lewat skema CSR tanpa menyentuh anggaran daerah.
Bedah Rumah: Dulu 30 Unit, Kini 400 Unit Budi Rustandi juga menyoroti program bedah rumah yang semula berjalan lambat.
“Dulu kemampuan Kota Serang hanya bisa membedah 30 unit rumah per tahun, itu pun dengan biaya Rp 15 juta per unit,” katanya. Namun kini, melalui dukungan CSR, Kota Serang bakal membangun rumah tipe 27 secara utuh sebanyak 400 unit. Jumlah ini melonjak drastis dari tahun-tahun sebelumnya dan membantu menjawab backlog 19.000 unit rumah yang menunggu perbaikan. Solusi Kemacetan dan Persimpangan Kritis Pemkot Serang juga tengah menggarap solusi kemacetan di persimpangan Legok yang dikenal sempit dan padat. “Persimpangan itu harus dibesarkan, karena kecil banget jadi macet terus,” kata Budi.

Flyover Trondol Satu masalah klasik yang belum terpecahkan selama puluhan tahun adalah pembangunan flyover Trondol. Nilai proyek yang mencapai Rp185 miliar dianggap terlalu besar bila hanya mengandalkan APBD. “Itu bisa menghabiskan hampir seluruh PAD Kota Serang. Jadi kami terus cari skema lain. Mohon doanya agar masyarakat Trondol bisa menikmati perjalanan yang lebih mudah,” ujarnya.
Frontage dan Jalan Layang Sudirman Di kawasan yang rawan kecelakaan seperti frontage jalan rel kereta, Budi mengaku putar otak agar bisa membangun tanpa APBD, terutama karena izin pemanfaatan lahan akan habis pada Oktober 2025. Pada saat yang sama, Pemprov Banten akan mendukung pembangunan jalan layang di Jalan Sudirman yang selama ini menjadi titik kemacetan.
“Analisa Dishub menyatakan lalu lintasnya sudah tidak layak.
Kita sudah punya perencanaannya dan dari provinsi akan bangun juga,” katanya.
Investasi Non-APBD Tembus Rp 1 Triliun Dengan berbagai program tersebut, Budi menyebut total pembangunan yang digerakkan tanpa APBD Kota Serang telah mencapai angka fantastis, Rp 1 triliun. “Jadi ada Rp 1 triliun pembangunan ibu kota Serang tanpa APBD,” ucap Budi Rustandi.
Ikuti Langkah Ini menuju KRL Sampai Serang Tak berhenti di infrastruktur darat, Budi juga bakal menjalin MoU dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar jalur KRL bisa diperpanjang dari Rangkasbitung hingga Serang. “Bayangkan, cukup Rp8.000,- sampai Rp 10.000,- warga bisa langsung ke Jakarta tanpa transit,” kata Budi.
Rute KRL akan dimulai dari Stasiun Taman Sari Kota Serang hingga Jakarta.(Red-Sr/RB.)