Garut, Suara-Rakyat.id Ribuan guru madrasah dari mulai tingkat RA, MI, MTS dan MA Negri dan Swasta lakukan aksi turun kejalan, menyampaikan aspirasi didepan kantor DPRD Kabupaten Garut. Pada Rabu (01/10/2025).
Tuntutan dan Aspirasi mereka antara lain:
1.Mendesak pemerintah untuk membuka formasi ASN/PPPK Untuk guru honorer madrasah maupun swasta.
2.Menuntut pemerintah daerah untuk memberikan jaminan baik BPJS Kesehatan maupun ketenaga kerjaan Untuk guru honorer madrasah maupun swasta.
3.Menuntut penyetaraan tunjangan untuk guru dan Madrasah Negeri maupun Swasta.
4.fasilitas dan sarana untuk RA dan Madrasah
5.Kendaraan oprasional untuk madrasah
Salah satu perwakilan guru dari MI YTI Kamasri, Elan Albirudin, menyatakan aspirasinya yang intinya menuntut penyetaraan tunjangan dan pengangkatan PPPK dan PNS untuk guru Madrasah Negeri maupun swasta.
“Intinyamah menuntut penyetaraan tunjangan dan pengangkatan P3K untuk guru Madrasah Negeri dan swasta,” Tegasnya.
Ia juga menyoroti betapa mirisnya besaran gaji guru honorer yakni dikisaran Rp.300.000 sampai dengan Rp700.000 perbulan, ditengah hegemoni terus naiknya biaya kebutuhan hidup, menyiratkan jauhnya dari kesejahteraan hidup para guru honorer.
“Gaji honor mah gimana lembaga besarannya beda-beda, biasanya kalau honor di daerah kisaran 300-700rb/bulan,”Ujarnya
Perwakilan masa aksi diterima kedalam gedung DPRD, dan demo berakhir damai ,masa aksi membubarkan diri pukul 13:00.
Ketua PGM Indonesia Kab. Garut, Alan Muhtar, S.Pd.I., M.Pd.Menyampaikan bahwa 5 poin tuntutan nya telah diterima pihak Dprd dan pemerintah.
“Alhamdulillah, 5 poin tuntutan kami dikabulkan semua,” ujar Alan. ( red )












