Serang, Suara-Rakyat.ID
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar membuka Rapat Kerja Daerah Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten Tahun 2024 di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Tb Syam’un No.5 Kota Serang, Rabu (8/5/2024). Rakerda diikuti oleh DWP Provinsi Banten, DWP Kabupaten/Kota, DWP Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten, serta DWP instansi vertikal.
Dalam Rakerda yang mengusung tema Penguatan Fungsi dan Peran Organisasi Dharma Wanita Persatuan Untuk Mendukung Kinerja Pembangunan Nasional itu, Al Muktabar pesankan program-program yang mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah hadir dengan segenap perangkat kerjanya secara berjenjang. Dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa/Kelurahan hingga keluarga, terstruktur dalam membangun Indonesia,” ucap Al Muktabar.
“Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan peta jalan menuju Indonesia Emas 2045. Peta jalan itu harus didukung dengan bonus demografi melalui peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia, red),” tambahnya.
Dikatakan, salah satu peran dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia ada peran dharma wanita. Dirinya mengaku yakin dan optimistis bahwa Indonesia akan tetap berdiri untuk mencapai tujuan.seperti cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
“Kita sudah dekat sekali masuk ke area negara maju. Besarnya generasi muda sebagai bonus demografi yang meningkatkan kapasitasnya ada di Dharma Wanita,” ungkapnya.
“Kesetaraan gender di Indonesia hal utama. Semua memiliki peluang yang sama,” tambah Al Muktabar.
Dijelaskan, Indonesia akan keluar dari negara penghasilan menengah menuju negara maju. Segala program kerja pemerintah diarahkan menuju Indonesia sebagai negara maju.
“Kerja-kerja kita pada akhirnya untuk mencapai kesejahteraan rakyat,” ungkap Al Muktabar.
“Terima kasih atas dukungan dan peran Dharma Wanita dalam pembangunan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga memaparkan perkembangan pembangunan infrastruktur jalan, sekolah baru, hingga dukungan kepada sekolah swasta, dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di Provinsi Banten.
Menurutnya sumber daya manusia bangsa Indonesia pada dasarnya kuat tidak kalah dengan bangsa lain. “Bahkan bisa melebihi SDM bangsa lain. Hal itu Juga didukung oleh sumber daya alam Indonesia yang kaya,” ucapnya.
Dalam mempersiapkan SDM, papar Al Muktabar, dipersiapkan sejak masa siap nikah, masa kehamilan, masa tumbuh kembang anak-anak, hingga memasuki masa usia produktif. Untuk itu, dirinya berpesan kepada para ibu rumah tangga, para pendidik dan semua pegiat pendidikan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang kuat fisik dan mentalnya.
“Dengan mental dan fisik yang kuat dia akan unggul, menjadi petarung,” ucapnya.
Terhadap penguatan ekonomi keluarga, dalam kesempatan itu Al Muktabar mengapresiasi para perempuan yang sangat kreatif untuk menggiatkan perekonomian keluarga. Untuk meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga dan mendukung ekonomi keluarga. Dunia digital menjadikan para perempuan semakin mudah untuk mendapatkan informasi dalam berkreasi dan mudah untuk tersambung ke pasar.
“Dharma Wanita bisa memberikan peran penguatan ekonomi dan pendampingannya,” ucapnya.
“Melahirkan stabilitas keluarga yang berakumulasi pada stabilitas daerah hingga nasional,” pungkas Al Muktabar.
Selanjutnya, Penjabat (Pj) Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan, program utama hasil Rakerda DWP Persatuan Provinsi Banten adalah penyiapan generasi Indonesia Emas 2045.
“Untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045 perlu dari sekarang. Generasi anak usia dini sekarang yang akan menggawangi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
“Saya berharap semua unsur Dharma Wanita Persatuan Provinsi Banten saling bersinergi, bergotong royong, dan kompak memiliki tujuan bersama, yaitu menyiapkan mengawal generasi anak usia dini. Dengan cara memperhatikan aspek nutrisi, kesehatan, serta tidak lupa aspek stimulasinya. Inilah yang menjadi kunci untuk nanti menjadi sumber daya manusia unggul,” tambah Tine.
Terhadap Generasi Z, lanjut Tine, untuk menyiapkan generasi emas tidak hanya mempersiapkan pondasi dasar yakni usia nol hingga dua tahun. Tapi juga mencegah kerusakan akibat hal-hal di luar itu.
“Salah satu yang paling mengganggu adalah cyber bullying, kekerasan pada anak, serta adiksi gadget. Itulah yang sangat mengganggu bagaimana pertumbuhan dan perkemnbangan otak dan kesehatan mental anak ke depannya,” ungkap Tine.
“Maka pada tahun ini kita melakukan webinar fokus sosialisasi mengenai dampak-dampak tersebut dan bagaimana mengatasinya,” pungkasnya. ( SR)