KOTA TANGERANG, Suara-Rakyat.ID- Permasalahan stunting di Indonesia menjadi salah satu fokus utama untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045. Maka setiap daerah berusaha menurunkan angka stunting sesuai target nasional yaitu 14 persen. Memastikan pendampingan terus berlangsung, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten melakukan monitoring ke Kota Tangerang, Kamis (6/6/24).
Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tine Al Muktabar mengatakan monitoring ini sekaligus memastikan para kader PKK melakukan pendampingan dan pencatatan melalui E-Dasawisma pada keluarga yang beresiko stunting. Ia juga melakukan kunjungan ke salah satu posyandu yaitu Posyandu Melati di Kelurahan Cimone Jaya.
“Kader PKK harus mendampingi anak-anak tersebut mulai dari memonitor asupan nutrisi, stimulasi, dan memastikan datang ke pelayanan kesehatan. Semua harus dilakukan secara door to door sesuai data by name by address. Kami lihat juga posyandunya sudah bagus mulai dari gedung, arena bermain anak, pelayanan kesehatan juga sudah mumpuni,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Bidang IV TP PKK Kota Tangerang Yusnidar Simatupang menjelaskan, bahwa tak hanya monitoring saja pada agenda tersebut, melainkan ada juga pemberian bantuan makanan bagi 95 anak beresiko stunting di Kecamatan Karawaci. Lalu, para kader juga diberikan masukan terkait pendampingan secara langsung.
“95 anak ini sesuai dengan data yang ada di E-Dasawisma di wilayah Kecamatan Karawaci. Kami juga terus melakukan pendampingan bukan hanya sebulan sekali tetapi terus secara continue setiap hari perkembangan anak tersebut kami dampingi dan catat,” jelasnya.
Diharapkan, kasus stunting di Kota Tangerang dapat terus menurun dan zero case new stunting atau tidak ada kasus stunting baru. Sehingga, dapat menciptakan anak-anak Kota Tangerang yang cerdas dan sehat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Ini tentu menjadi fokus bersama baik dari PKK dan juga seluruh OPD di Kota Tangerang serta masyarakat. Mudah-mudahan, kasus stunting di Kota Tangerang terus menurun dan tidak ada kasus stunting baru,” harap Yusnidar.(SR)