LEBAK, Suara-Rakyat. ID- Viralnya pemberitaan insiden percekcokan Marno Kepala Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Banten dengan Aan Kabiro Lebak Media Online Mitrapol (Mitra Polisi) dengan tempat kejadian di Jalan Raya Gunung Kencana, tepatnya pada hari Selasa sore sekitar 17.30 WIB.
Menurut Aan dalam pemberitaannya oknum Kepala Desa tersebut marah akibat diduga lakukan intimidasi dan berkata kasar, dan terjadinya insiden tersebut akibat konfirmasi terkait anggaran dana desa.
Guna mendapatkan informasi yang berimbang awak media mengklarifikasi Marno selaku Kepala Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten mengatakan, bahwa kejadian tersebut terjadi secara spontan dan ucapan yang khilaf dan di luar kendali.
Kronologis itu seperti gunung es, berawal di tahun 2022 saat Marno terpilih menjadi Kepala Desa Karangnunggal berjanji akan meratakan atau memperbaiki lapangan sepak bola. Dan di tahun itu pula lapangan sepak bola tersebut diratakan dengan menggunakan anggaran pribadi, kata Marno Kepala Desa Karangnunggal.
Menurut keterangan Marno,”saudara Aan menanyakan proyek tersebut terkait papan proyek dan anggaran, padahal jelas pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang merupakan dana pribadi yang tentunya tidak ada papan nama dan anggaran pun tidak perlu di publish,” kata Marno.
“Sebenarnya saya pun belum pernah bertatap muka untuk atau diwawancara langsung oleh saudara Aan tersebut, bahkan via WhatsApp pun belum pernah, tetapi saya hafal dengan Aan. Adapun insiden yang terjadi pada hari Selasa itu di luar kendali dan khilaf.
Yatna ketua Forum LSM Lebak mengatakan, “jadi terkait Perseteruan saudara Aan dari Media Mitrapol dengan Marno kepala desa Karangnunggal kita harus melihat dengan jernih dan emosional, dan saya berharap kepada LSM dan Media tidak memprovokasi, kita lihat dulu persoalannya seperti apa sih, jangan sampai terjadi
Lebih lanjut, sebaiknya coba klarifikasi sama jaronya, dan saya sudah ketemu sama beliau. Dan menurut keterangan Jaro masalah tersebut berawal pada tahun 2022 terkait perataan dan pelebaran lapangan sepak bola yang menurutnya merupakan dana pribadi, adapun insiden tersebut mungkin karena kurangnya komunikasi antara kedua belah pihak, dan pengakuan Jaro mereka belum pernah bertatap muka.
Keluarnya kata-kata dari jaro yang kurang baik merupakan unek-unek karena tidak ada klarifikasi, sehingga insiden tersebut yang diluapkan secara pribadi bukan untuk media ataupun LSM, dan kami berharap masalah ini bisa untuk duduk bersama-sama demi kondusifitas dan sinergitas antara Media dan Kepala Desa yang notabene kita harus bersinergi,” pungkas Yatna Ketua Forum LSM Lebak. (Den/H.m.M)