Medan, Suara-Rakyat.id
GM-PAM (Gerakan Masyarakat Peduli Air Minum) organisasi yang peduli dengan masalah air, melakukan aksi damai di kantor Perumda Tirtanadi Provisi Sumatera Utara, Kamis 13/11/2025
Aksi dapat yang di ikuti dari beberapa elemen, saat di jumpai awak media, Johan Merdeka didampingi beberapa peserta aksi menyampaikan, Aliran air yang seharusnya mengalir dari hulu (sumber) ke hilir (pengguna).
Namun, ada pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya mendapatkan keuntungan dari air yang disuplai oleh Perumda Tirtanadi, apakah untuk rakyat atau hanya untuk pejabat tertentu.
Pendapatan yang Rendah:
Anggota DPRD Sumut menyebutkan bahwa pendapatan dari penjualan air oleh Perumda Tirtanadi hanya sebesar 45 miliar per tahun. Mereka berpendapat bahwa seharusnya jumlah ini bisa mencapai ratusan miliar.
Ini yang menimbulkan pertanyaan besar: ke mana uang tersebut mengalir?
Kecurangan dan Korupsi :
Ada desas-desus bahwa ada praktik kecurangan dan korupsi di dalam Perumda Tirtanadi. Misalnya, jika mereka hanya mendapatkan 45 miliar, mungkin ada kebocoran atau uang yang hilang dalam prosesnya.
Keluhan Masyarakat :
Banyak masyarakat pengguna air Perumda Tirtanadi yang mengeluhkan kualitas layanan, seperti air yang tidak mengalir dengan baik atau bahkan tidak keluar sama sekali. “Ini menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan air.
Transparansi dan Akuntabilitas :
GM-PAM, menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan air, meminta agar pejabat Perumda Tirtanadi menjelaskan dengan jelas berapa banyak air yang tersedia dan berapa banyak pengguna yang ada, agar tidak ada kebohongan kepada publik.
Dugaan Mafia Proyek :
Ada juga dugaan bahwa ada orang-orang tertentu yang terlibat dalam pengaturan proyek-proyek di Perumda Tirtanadi. Mereka menyebut sosok misterius berinisial “D” atau “DVD” yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat dan aparat hukum. “Ini mengindikasikan adanya permainan di balik layar yang merugikan masyarakat.
Tindakan yang Diminta oleh GM-PAM
Gerakan Masyarakat Peduli Air Minum (GM PAM) mengeluarkan beberapa tuntutan:
- Evaluasi Direktur Utama:
Meminta agar Direktur Utama Perumda Tirtanadi, dievaluasi karena dianggap tidak memahami seluk-beluk perusahaan dan hanya merupakan tim sukses gubernur. - Klarifikasi tentang Mafia Proyek: Meminta klarifikasi tentang keberadaan oknum yang diduga terlibat dalam pengaturan proyek berinisial D (DVD)
- Pengembalian Daerah Resapan Air: Mendorong agar daerah resapan air di Sibolangit yang diduga dikuasai oleh mafia tanah dikembalikan.
4.Penegakan Hukum:
Meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki kebocoran yang merugikan negara, maupun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)
Kesimpulan :
GM-PAM berupaya untuk memastikan bahwa air minum yang merupakan hak masyarakat dikelola dengan baik dan transparan dan meminta agar semua pihak bertanggung jawab dan tidak ada lagi praktik korupsi yang merugikan rakyat. “Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan akses air bersih yang lebih baik dan layak. (Syahdan/Red)










