SERANG, Suara-Rakyat.id Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten mendorong ketahanan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan kewirausahaan. Hal itu terungkap dalam kegiatan pemanfaatan kewirausahaan untuk ketahanan ekonomi keluarga yang digelar di Sekretariat DWP Provinsi Banten, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa (6/8/2024) lalu.
Berdasarkan informasi, kegiatan ini diselenggarakan selama satu pekan, yakni pada tanggal 6, 9, 15, 16, 20 23 dan 24 Agustus 2024.
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan, pelatihan ini perlu dilakukan agar para peserta mendapatkan ilmu dan teknik dalam membangun kewirausahaan.
“Selain itu, peserta juga akan diajarkan teknik pemasanan, merancang logo, mengelola keuangan dan lain sebagainya. Dan pada akhirnya akan menjadikan para peserta menjadi pengusaha yang handal dan sukses menjual produknya,” kata Nina.
Nina mengungkapkan, ketahanan keluarga melalui peningkatan ekonomi dalam masyarakat sangat dibutuhkan. Meski begitu, dirinya juga menyebut, jika banyak faktor yang dapat menggoyahkan ketahanan dalam keluarga tersebut.
“Dari sekian banyak faktor yang dapat menggoyahkan ketahanan ekonomi keluarga, dengan kurangnya ekonomi dapat membuat tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari, dan hal itu juga membuat keharmonisan keluarga dapat hancur,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Nina, meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga merupakan hak yang penting dalam menjalankan rumah tangga. “Karena dengan meningkatnya ketahanan keluarga dapat membantu mengurangi angka perceraian,” ucapnya.
“Banyak hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat, terutama dengan membuat usaha dari keterampilan agar bisa membuat suatu produk yang dapat diperjualbelikan. Dan agar berkembang harus bisa mengikuti perkembangan zaman,” sambungnya.
Menurut Nina, ketahanan ekonomi keluarga merupakan kondisi dinamik suatu keluarga yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan keluarga dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, hambatan serta gangguan baik dari luar maupun dalam yang dapat membahayakan ekonomi keluarga.
“Dengan mempunyai usaha, maka akan bisa menambah penghasilan, menabung, memangkas pengeluaran dan mengendalikan gaya hidup berkecukupan. Apalagi dengan perkembanban zaman yang semakin pesat, membuat usia harapan hidup semakin meningkat,” ujarnya.
Namun, Nina juga menilai, perkembangan teknologi dan harapan hidup yang semakin meningkat membuat terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam keluarga. “Hal itu membuat tuntutan agar kita bisa menghasilkan uang sendiri tanpa tergantung kepada keluarga, baik suami ataupun anak,” ucapnya.
Nina berharap, melalui kegiatan tersebut ketahanan ekonomi keluarga dapat berkembang dan meningkat serta semakin diandalkan.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga akan muncul pemahaman dan memunculkan wirausahawan yang bisa diandalkan dalam menopang ekonomi keluarga,” katanya. (ADV)