SERANG, Suara-Rakyat. ID– Tiga perusahaan industri ternama di wilayah Kabupaten Serang mengeluhkan dengan kebaradaan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang menjadi calo tenaga kerja.
Oknum para Ormas ini dinilai kerap meminta jatah kuota tenaga kerja kepada perusahaan, dengan dalih meminta hak untuk memprioritaskan masyarakat sekitar bekerja.
Mirisnya, permintaan tersebut bukan hanya dilakukan oleh satu Ormas saja, terdapat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga yang berperilaku sama.
Hal itu diungkapkan Humas Indah Kiat, M. Arif Mahdali. Menurutnya, ada sejumlah oknum yang meminta perekrutan tenaga kerja via Ormas atau LSM.
“Jadi ada ada beberapa okknum LSM yang berusaha untuk meminta mengenai perekrutan tenaga kerja harus melalui mereka, limbah harus melalui mereka,” katanya, Jumat (2/8/2024).
Bukan hanya itu, oknum Ormas atau LSM ini juga meminta pengolahan limba dinerikan kepadanya, untuk dikelola.
“Kalau memang mau limbahnya, kan sekarnag Indah Kiat sudah di serahkan ke Muspika, jadi saya silahkan berhubungan dengan muspika,” ucapnya.
Ia menerangkan, mekanisme perekrutan tenaga kerja di Indah Kiat kerap dikonsultasikan dengan Muspika. Bahkan saat ini, sudah ada ribuan masyarakat sekitar yang sudah dipekerjakan.
“Sedangkan untuk tenaga kerja, kita sudah ada. Bahkan kita buktikan daftar-daftar nama karyawan yang sudah masuk digital di sekitar pabrik kita ini sudah ribuan juga. Jadi memang banyak yang sudah kita lakukan,” terangnya.
Senada dengan HRD Modernland, Lusi yang perusahaannya mengalami hal serupa. Menurutnya, tindakan Ormas telah mengganggu perekonomian.
Dampak panjangnya, perusahaan berpotensi pindah daerah untuk beroperasi karena wilayah Serang sudah tidak kondusif.
“Kalau perusahaan ini tidak nyaman nanti kan mungkin bisa saja keluar kawasan jika mereka sudah pindah, nanti seperti apa,” ungkapnya.
Lusi mengaku tidak mempermasalahkan keberadaan Ormas. Namun harus bertindak sesuai prosedur dan melakukan kerja sama dengan baik dengan perusahaan.
“Paling tidak kita kerjasama dengan baik, tidak harus membuat keresahan. Sudah, sudah (ada hengkang). Kami tidak bisa menyebutkan siapa-siapanya tapi memang sudah ada,” tuturnya.
Sementara itu, Humas PT Nikomas, Danang Widi Pangestu menyebutkan, seharusnya keberadaan Ormas dan LSM lebih berkegiatan positif buat masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Biasanya tuntutannya yang paling bayak kaya bantuan dana dan lebih ke rekrutmen tenaga kerja,” paparnya.
Saat ini, pihaknya lebih tenang bekerjasama dengan desa dan tidak dengan Ormas karena khawatir menimbulkan konflik baru.
“Karena menurut kami, lembaga desa lebih dari cukup. Karena kalau kerjasama dengan ormas nanti akan timbul konflik antar ormas yang lain,” jelasnya.
Ia berujar, tuntutan yang diminta para Ormas dan LSM kerap tidak rasional serta tidak sesuai fungsi. Sehingga meresahkan perusahaan.
“Ada salah satu ormas yang harus jadi perhatian khusus di kabupaten serang. Karena bukan sekali dua kali dia mengadakan aksi tuntutan yang menurut kami tidak jelas. Itu sangat-sangat mengganggu operasional kami dan mengganggu jalannya investasi di perusahaan kami,” tutupnya. (Rif/H.m.M)