PANDEGLANG, Suara-Rakyat.ID- Puluhan warga petani yang ada di 3 Desa tersebut, meliputi Desa Banyu Biru, Desa Caringin dan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten, bergotong royong guna membuka saluran air yang tertutup tanah akibat longsor.
Menurut Kepala Desa Banyu Biru Yayat, saat di lokasi menjelaskan,” kami bersama warga dari 3 Desa, hari ini mengadakan gotong royong, membuka aliran air yang tertutup akibat longsor tanah, akibat bencana,” ucap Kepala Desa Banyu Biru
Yayat juga menerangkan jika endapan tanah yang menutupi aliran irigasi persawahan, di akibatkan oleh bencana,” yaa ini kan bencana alam, jadi kami sementara ini, yang bapak liat sedang melakukan gotong royong, dan kami belum berpikir kmna mana dahulu. Tar setelah ini kami akan lanjutkan pelaporan kepada pemerintah terkait,” ujarnya.
Bendungan Cisurog sendiri meliputi area pesawahan seluas 400 hektar kurang lebihnya, yaitu Desa Banyubiru,Caringin dan Teluk. Dan
Jumlah petak sawah kurang lebih 750 petak.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat, menyampaikan bahwa saya sudah memerintahkan Tim Teknis untuk melaksanakan survey lapangan dan hasilnya sudah disampaikan ke Pimpinan berupa surat permohonan alokasi anggaran untuk penanganan Rehabilitasi Daerah Irigasi Cisurog khususnya penanganan Dinding Penahan Tanah yang saat ini mengalami kerusakan akibat longsoran tanah, ungkap Kepala Dinas PUPR.
Selain itu Jasra selaku petani yang terairi Irigasi tesebut juga mengatakan,” yaa selama ini, para petani mendapatkan air dari irigasi itu, sementara ini kami hanya pakai alkon saat butuh sawah yang di airi,” ucapnya.
Masyarakat juga berharap kepada Pemerintah terkait agar dapat bertindak, membantu perbaikan aliran sawah.***(Mpaps/H.m.M)