Pj Walikota apresiasi Kolaborasi semua pihak dalam Beri Bantuan Pengeboran Sumber Air Bersih untuk masyarakat.
KOTA SERANG, Suara-Rakyat.ID-Pj Walikota Serang Yedi Rahmat meninjau air hasil pengeboran dari bantuan Pemkot Serang, Polresta Serang Kota, dan salah satu Organisasi Masyarakat provinsi Banten. Turut hadir Kepala Dinkes Hasanuddin, Staf Ahli Walikota Ibra Gholbi, dan tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat setempat.
Dalam kesempatannya Pj Walikota Serang ucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang memberika bantuan.
“Kami mengucapkan terimakasih, bantuan ini diberikan oleh salah satu Organisasi Masyarakat Provinsi Banten dan pak Kapolresta Serang Kota, bantuannya dan dukungannya untuk masyarakat di Kelurahan Bendung”, ucapnya.
Lebih lanjut Pj Walikota Serang Yedi Rahmat melakukan perbandingan dengan air dari bor rumah warga dengan air hasil dari bor bantuan.
“Kami sengaja mengambil dua sampel air ini, yang di tangan kanan adalah air dari pengeboran dan satunya dari sumur rumah warga”, ujarnya.
Kemudian Pj Walikota Serang Yedi Rahmat mencoba rasa air dengan dikumur-kumur.
“Dan air dari pengeboran tidak asin, tidak ada rasanya. Berarti ini bukti nyata, alhamdulillah sudah bersih dan layak pakai untuk mandi dan keperluan lainnya”, imbuhnya.
Disinggung apakah nanti akan dibuat penampung air, ia mengatakan nanti setelah dikuras air yang kotornya.
“Belum, ini baru proses pengurasan air dan nantinya baru disalurkan ke rumah warga”, tutupnya.
Sedangkan wawancara dengan Lurah Bendung Jupran, mengucapkan terimakasih atas bantuannya dan titik air yang pas.
“Saya selaku lurah bendung, tentunya terimakasih atas bantuan air yang layak untuk dikonsumsi, kebetulan yang berinisiasi mencari titik lobangnya itu pak Pj”, ucapnya.
Ia pun berterimakasih kepada pihak-pihak yang turut dalam bantuannya dan bersyukur atas prosesnya yang lancar.
“Alhamdulillah hasilnya ini dan prosesnya tidak lama, sekarang dalam pembersihannya sudah dua hari. Saya juga berterimakasih kepada Ormas provinsi Banten, pak Kapolresta, pak Pj dan yang lainnya yang telah membantu”, syukur nya.
Ia juga menuturkan ini merupakan keinginan masyarakat yang sulit mendapatkan air layak pakai.
“Kebetulan kami sudah mengidam-ngidamkan kebutuhan air bersih ini, dan ini bukti nyata, bukan dongeng-dongeng lagi. Mudah-mudahan air ini bermanfaat dan bertahan lama”, tuturnya.
Ditanya bagaimana kebutuhan air masyarakat setiap harinya sebelum ada bantuan ini, ia menjelas tergantung kemampuan ekonomi masyarakat nya.
“Kalau untuk hari-hari biasa yang ekonomi dibawah nyari dari sungai terus diendapkan dan besoknya baru digunakan untuk dimasak, makanya ini salah satu dari adanya stunting disini karena susah air”, keluhnya melihat kenyataan masyarakat dalam air bersih.
“Sedangkan kalau yang menengah keatas beli air isi ulang atau air bersih”, tutupnya. ***(SR)