SERANG,Suara-Rakyat.ID- Keluarga Besar Batak yang ada di wilayah kabupaten Pandeglang dan Serang Provinsi Banten mengutuk keras dengan adanya kasus pengeroyokan terhadap seorang Ustadz asal Saketi Pandeglang bernama Muhyi selaku korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang mengaku dari Batak dan bekerja di sebuah Bank Keliling.
Parlin Sihombing, selaku Ketua Keluarga Besar Batak serius menanggapi hal tersebut dengan penuh penyesalan dan sangat disayangkan oleh tindakan-tindakan ke sebelas orang yang telah melakukan tindakkan semena-mena terhadap seorang Ustadz yang ditengarai tidak tahu akar permasalahannya, akan tetapi mendapat perlakuan/tindakkan yang tidak mencerminkan sebagai orang Batak yang selalu menghormati adat istiadat dimana mereka tinggal.
Dalam pernyataan sikapnya Parlin menghimbau kepada ke sebelas orang pelaku pengeroyokan agar segera meneyerahkan diri kepada pihak yang berwajib.
” Kami himbau agar pelaku segera menyerahkan diri ke kepolisian, dan kami sangat mengutuk keras perbuatan meraka, karena kami selaku orang batak sangat menjunjung tinggi adat istiadat yang ada di banten, dan kami sangat mencintai Banten, ” tukasnya dengan nada serius. ” Dan biarkan proses hukum yang menangani hal tersebut, agar semuanya cepat terselesaikan, ‘ sambungnya.
Sementara Biduan Sirait, salah satu pendiri Pemuda Batak Bersatu dan Pejuang Batak Bersatu Kota Serang bersikap yang sama dengan Ketua Keluarga Besar Batak Parlin Sihombing, dirinyya menyayangkan dengan tindakaan kesebelas orang yang telah mempermalukan secara terbuka dengan membawa-bawa marga batak.
“Saya selaku pendiri Pemuda Batak bersatu dan Pejuang Batak bersatu di kota serang mengutuk keras tindakan yg di lakukan ke 11 pemuda Batak ini yg tidak punya etika atau pun Adab sehingga berdampak efeknya kepada orang Batak yg lain yg tidak ada kaitannya dengan tindakan tersebut, ” ujar Sirait yang sekaligus dirinya adalah sebagai salah seorang anggota dari PJBN ( Paguron Jalak Banten Nusantara) Wilayah Kota Serang. ( H. M. M)