SERANG, Suara-Rakyat.ID- Dinukil dari detikcom. Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi pada saat sahur sangat penting diperhatikan sebelum menjalani puasa seharian. Jika salah pilih, bukannya lancar, ibadah puasa justru bisa terganggu.
Salah satu jenis minuman yang paling digemari adalah kopi. Kopi kerap dikonsumsi sebagai salah satu ‘booster’ agar tetap terjaga dan tidak mengantuk saat beraktivitas. Tak heran, akhirnya kopi sering menjadi pilihan saat sahur.
Namun, nyatanya kopi justru kurang disarankan untuk dikonsumsi saat sahur. Hal itu akibat sifat diuretik dari kafein dalam kopi yang membuat tubuh lebih cepat memproduksi urine sehingga cenderung lebih sering buang air kecil.
“Kopi itu membuat kita lebih sering untuk buang air kecil, sementara puasa kan nggak minum tuh, berkurang cairan di dalam tubuh,” kata pengajar di Prodi Kedokteran Keluarga FKUI dr Marinda Asiah Nuril Haya, MMed Sci, PhD ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (14/3/2024).
Secara umum, dr Nuril menuturkan bahwa sifat ‘booster’ yang dimiliki oleh kopi akan tetap diterima tubuh. Namun, dalam waktu beberapa jam, tubuh juga akan mengeluarkan lebih banyak cairan.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini tentu lebih berisiko, terlebih selama puasa baru bisa mengonsumsi minuman setelah berbuka.
“Mungkin kafein boosternya tetap dapat, tapi di sisi lain jangka panjangnya malah mengeluarkan cairan lebih banyak akhirnya bikin lemas kekurangan cairan dan dehidrasi,” ujar dr Nuril.
dr Nuril lantas menyarankan masyarakat yang memang sudah memiliki kebiasaan minum kopi untuk mengubah jadwalnya menjadi setelah buka puasa. Jika tetap ingin minum kopi saat sahur, ia mengingatkan untuk benar-benar memperhatikan asupan cairan yang dikonsumsi.
“Kalau misalnya, tetap butuh nih pagi berarti harus diperhatikan cairan sepanjang harinya itu cukup apa nggak?” katanya.
“Jadi pas sahur itu minum setidaknya sekitar dua gelas air putih. Terus nanti pas buka juga satu gelas air putih, satu gelas pas habis salat maghrib, terus dari isya sampai sahur lagi bisa tiga sampai empat gelas, sehingga kebutuhan cairannya itu tetap terpenuhi,” pungkas dr Nuril. (Red)