Serang- Suara-Rakyat.ID- Program bantuan pupuk langssung yang digulirkan Pemerintah Pusat, melalui Kementan yakni PHC ( pupuk Hayati cair) Majemuk dipertanyakan, pasalnya pupuk bermerek Cap Buah Ndaru, yang di produksi oleh PT.ALAM MAKMUR ANURI. Nganjuk- Jawa Timur ini, dinilai tidak sesuai spesifikasi.
Seperti diketahui Pemerintah Pusat melalui Kementan telah menyalurkan bantuan langsung berupa Pupuk Hayati Cair ( PHC ) kepada masing-masing Kecamatan dI Kabupaten Serang, antara lain Kecamatan Petir, Kramatwatu, Kecamatan Keragilan dan Kecamatan Ciruas. Pupuk Hayati dengan kemasan botol plastik netto 1000.ml ( 1 liter), namun bantuan pupuk ini diklaim tidak ada kelebihan ataupun keunggulannya dibanding dengan pupuk lainnya, pupuk Hayati ini dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera dilabel kemasan, karena ada beberapa kandungan yang berkurang, ungkap beberapa petani. Diketahui pupuk Hayati Cair Majemuk merupakan pupuk penyubur tanaman dan perangsang buah sesuai dengan yang ada di stiker kemasan botol, akan tetapi pada kenyataannya, setelah tanaman diberi Pupuk Hayati Cair, tidak terlihat perubahan yang signifikan, hal ini membuat para petani penerima bantuan mengeluh dan meminta pada Pemerintah untuk melakukan uji lab ulang kepihak IPB ( Institut Pertanian Bogor ) supaya Bantuan tersebut tidak mubazir dan dapat dipergunakan petani dengan sebaik baiknya. Mengetahui adanya keluhan para petani, Suparman pemerhati bidang Pertanian,” meminta Pemerintah menarik sementara Pupuk Hayati Cair, untuk memastikan komposisi dan kegunaannya, kasihan Petani sudah keluar biaya dan tenaga tetapi pupuknya tidak berdampak pada peningkatan Produksi,” ungkapnya
Sementara itu Aat Ketua Kelompok tani Salayu, Desa Cirangkong, Kecamatan Petir,” menyangkan bantuan pupuk cair dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) yang tidak jelas peruntukannya, makanya bantuan tersebut masih menumpuk dirumah Ketua Poktan, ujar Aat. Kami bingung tiba-tiba menerima bantuan pupuk cair, tanpa keterangan buat apa peruntukannya bantuan tersebut, makanya kami biarkan pupuk bantuan itu menumpuk, karena tidak tahu peruntukan programnya,” katanya
Ardiansyah Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Kampus Banten,” sangat menyayangkan bantuan pupuk cair yang dikirim langsung dari Dirjen PSP, mengingat bantuan tersebut tidak jelas peruntukannya bagi petani, karena bantuan ini hanya murni bantuan pupuk cair saja,” ucapnya. Untuk itu Forum Mahasiswa Kampus Pertanian akan melakukan uji lab ke IPB dan selanjutnya kami akan melakukan aksi unjuk rasa ke Kementrian Pertanian, dan juga ke KPK.” tegasnya. ( Hendra )