SERANG, Suara-Rakyat.ID – Sebanyak 15 pelajar SMK di Kota Serang diamankan personil Satreskrim Polresta Serang Kota, Kamis (8/6) dini hari, setelah terlibat tawuran dengan pelajar asal Kabupaten Lebak.
Empat diantaranya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga telah melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam.
Peristiwa tawuran antar pelajar ini terjadi di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Rabu (7/6/2023) malam.
Diperoleh keterangan, kasus tawuran yang mengakibatkan sejumlah pelajar terluka senjata tajam itu terekam kamera CCTV, dan viral di media sosial. Nampak dua orang pelajar SMK asal Kabupaten Lebak terluka senjata tajam, bahkan salah satu korban jarinya hampir putus.
Pembacokan yang terjadi pada pukul 18.42 WIB itu, menjadi perhatian Polresta Serang Kota dan langsung memburu para pelaku. Tanpa menunggu lama, polisi berhasil menangkap sejumlah pelaku di Lampu Merah Boru, Kecamatan Curug, Kota Serang.
Dari perburuan itu polisi mengamankan sedikitnya 15 orang pelajar SMK dari dua sekolah di Kota Serang. Sementara korban luka sebanyak 3 orang dari SMK di Kabupaten Lebak dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Adapun ketiga korban yang dilarikan ke rumah sakit yaitu MR (17), NIH (17), dan DN (17). Para korban mengalami luka disejumlah tubuhnya diantaranya punggung, jari, dan lengan.
Kapolresta Serang Kota Kombes Sofwan Herwanto mengatakan pembacokan pelajar SMK itu, bermula dari aksi tawuran yang melibatkan tiga pelajar SMK yaitu SMKN 2 Kota Serang, SMKN 4 Kota Serang dan STM Setia Budhi.
“Dipicu dari live tawuran yg ditayangkan SMK Z, sehingga menimbulkan respon dari SMK X Rangkasbitung untuk menantang, live tawuran pada Selasa 26 Juni 2023. Kemudian terjadi komunikasi lewat Instagram untuk janjian tawuran, pada Rabu,” kata Kapolresta saat ekpose di Mapolresta Serang Kota, Kamis (8/6/2023).
Sofwan menjelaskan pelajar dari ketiga SMK itu kemudian bertemu di depan KP3B Kota Serang, untuk melakukan tawuran pada pukul 18.42 WIB, hingga terjadi tawuran bersenjata tajam.
“Tidak sempat perbincangan, langsung terjadi tawuran. Akibat keributan tersebut, empat orang awalnya kita amankan terlebih dahulu, karena menjadi korban, tiga luka-luka dan satu ada di lokasi,” jelasnya.
Sofwan menerangkan setelah para korban dilarikan ke rumah sakit, kepolisian langsung melakukan penyisiran dan berhasil mengamankan sedikitnya 15 pelajar dari SMK di Kota Serang.
“Ditemukan dua pelajar di Simpang Boru, pukul 03.00 WIB, dua orang ini masih pakai seragam dan satu sudah berganti. Kita interview dan mengembang jadi 7 orang dan saat ini, secara total ada 15 orang,” terangnya.
Sofwan menambahkan dari keterangan korban dan ke 15 pelajar yang diamankan, tawuran tersebut sedikitnya melibatkan 80 pelajar dari ketiga SMK di Kota Serang dan Lebak.
“Identifikasi sementara SMK Z Kota Serang sebanyak 50 orang, dan melawan atau bertikai dengan SMK X dan Y sebanyak 30 orang,” tambahnya.
Sofwan menegaskan dari ke 15 pelajar itu, kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti senjata tajam, seperti celurit, samurai, golok sisir, golok hingga tongkat golf.
“Untuk sementara ini ada 4 orang yang sudah ditetapkan tersangka,” tegasnya. (hrm/red)