KOTA SERANG, Suara–Rakyat.ID- Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menunjukkan keseriusannya dalam memberantas peredaran narkoba. Pada Sabtu, 28 September 2024, sebuah operasi besar dilakukan di Perumahan Purna Bakti, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten. Dalam operasi tersebut, BNN menggerebek sebuah rumah mewah yang diduga kuat digunakan sebagai pabrik produksi narkotika jenis ekstasi.
Operasi yang dimulai sekitar pukul 15.28 WIB dan berakhir pada pukul 18.00 WIB itu berhasil mengungkap keberadaan pabrik narkoba skala besar di daerah tersebut. Berdasarkan hasil investigasi, rumah mewah tersebut tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat produksi ribuan pil ekstasi yang siap diedarkan.
Petugas BNN berhasil menyita barang bukti yang mengejutkan, yaitu sebanyak 2 ton tablet ekstasi beserta alat-alat yang digunakan untuk memproduksi pil-pil tersebut. Penyitaan barang bukti ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar dalam operasi pemberantasan narkoba di wilayah Banten.
Tak hanya barang bukti ekstasi, BNN juga berhasil meringkus 11 orang tersangka. Salah satu pelaku utama yang ditangkap adalah seorang pria berinisial BS, yang diduga merupakan otak di balik operasional pabrik tersebut. Selain BS, 10 orang lainnya yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi ekstasi juga berhasil diamankan oleh pihak berwenang.
Penggerebekan ini menambah panjang daftar keberhasilan BNN dalam mengungkap jaringan narkoba di Indonesia. Pihak BNN menyatakan bahwa operasi ini telah direncanakan secara matang setelah melakukan pengintaian dan penyelidikan selama beberapa bulan terakhir.
Menurut informasi yang dihimpun, pabrik tersebut sudah beroperasi selama beberapa waktu dan diduga kuat telah memasok ekstasi ke berbagai wilayah di Indonesia. BNN kini tengah mendalami keterkaitan pabrik ini dengan jaringan narkoba internasional yang lebih luas.
Selain mengamankan para tersangka, BNN juga akan melakukan pengembangan kasus untuk mengungkap siapa saja pihak-pihak lain yang terlibat, baik dari kalangan penyedia bahan baku maupun jaringan distribusi ekstasi yang lebih besar.
Kepala BNN Provinsi Banten, yang memimpin operasi tersebut, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Banten dan sekitarnya. “Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Operasi pemberantasan narkoba akan terus kami lakukan hingga jaringan ini benar-benar hancur,” ujarnya.
Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak BNN Provinsi Banten masih belum memberikan keterangan resmi terkait detail lebih lanjut mengenai hasil operasi tersebut. Wartawan masih berusaha mendapatkan konfirmasi dan informasi tambahan dari pihak berwenang.
Operasi ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan narkoba bahwa BNN tidak akan pernah lengah dalam menjalankan tugasnya. Di tengah meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba, penggerebekan ini diharapkan dapat menekan angka peredaran narkoba di Banten dan sekitarnya.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa koordinasi antara BNN dengan aparat keamanan lokal berjalan efektif. Dukungan dari masyarakat dalam memberikan informasi juga sangat diharapkan agar operasi-operasi serupa dapat terus dilakukan dengan sukses.
Kasus ini akan terus dipantau oleh masyarakat luas, mengingat dampak peredaran narkoba yang sangat merugikan, terutama bagi generasi muda. Pihak BNN diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai hasil investigasi mereka serta langkah-langkah pencegahan yang akan diambil di masa mendatang.***(SR.03.12)