MENU
Minggu, 20 Juli 2025
Suara Rakyat
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Beranda
  • Daerah
    Isu Tanah Kosong Selama 2 Tahun Diambil Negara, Dirjen PPTR Sebut Kriteria Penetapan Objek Penertiban Tanah Telantar SHM Berbeda dengan SHGU dan SHGB

    Isu Tanah Kosong Selama 2 Tahun Diambil Negara, Dirjen PPTR Sebut Kriteria Penetapan Objek Penertiban Tanah Telantar SHM Berbeda dengan SHGU dan SHGB

    Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi

    Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi

    Satukan Komitmen Bersama Komnas HAM, Wamen Ossy Dorong Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM

    Satukan Komitmen Bersama Komnas HAM, Wamen Ossy Dorong Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM

    Pelantikan Pejabat Administrator, Kakanwil: Kita Jalankan Amanah Dengan Sebaik-Baiknya

    Pelantikan Pejabat Administrator, Kakanwil: Kita Jalankan Amanah Dengan Sebaik-Baiknya

    Desa Sindangheula Kembali Serahkan Santunan

    Desa Sindangheula Kembali Serahkan Santunan

  • Internasional
  • Nasional
  • Ekonomi
    • Bisnis
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Politik
  • Hukrim
  • Suara-Rakyat.ID TV
  • Lainnya
    • Advertorial
    • Entertainment
    • Kolom
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Sosok
    • Sosial Budaya
    • Teknologi
Suara Rakyat
  • Beranda
  • Daerah
    Isu Tanah Kosong Selama 2 Tahun Diambil Negara, Dirjen PPTR Sebut Kriteria Penetapan Objek Penertiban Tanah Telantar SHM Berbeda dengan SHGU dan SHGB

    Isu Tanah Kosong Selama 2 Tahun Diambil Negara, Dirjen PPTR Sebut Kriteria Penetapan Objek Penertiban Tanah Telantar SHM Berbeda dengan SHGU dan SHGB

    Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi

    Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan, dan Kesinambungan Ekonomi

    Satukan Komitmen Bersama Komnas HAM, Wamen Ossy Dorong Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM

    Satukan Komitmen Bersama Komnas HAM, Wamen Ossy Dorong Penyelesaian Konflik Agraria Berbasis HAM

    Pelantikan Pejabat Administrator, Kakanwil: Kita Jalankan Amanah Dengan Sebaik-Baiknya

    Pelantikan Pejabat Administrator, Kakanwil: Kita Jalankan Amanah Dengan Sebaik-Baiknya

    Desa Sindangheula Kembali Serahkan Santunan

    Desa Sindangheula Kembali Serahkan Santunan

  • Internasional
  • Nasional
  • Ekonomi
    • Bisnis
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Politik
  • Hukrim
  • Suara-Rakyat.ID TV
  • Lainnya
    • Advertorial
    • Entertainment
    • Kolom
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Sosok
    • Sosial Budaya
    • Teknologi
MENU
Suara Rakyat
No Result
LIhat Semua Hasil
  • Beranda
  • Daerah
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Sosial Budaya
  • Politik
  • Olahraga
  • Internasional
  • Sosok
  • Gaya Hidup
Home Ekonomi

Mengapa Sabun Tanpa Bahan Kimia Lebih Aman untuk Kulit?

SR.ID
2 minggu lalu
kat- Ekonomi
AA
Mengapa Sabun Tanpa Bahan Kimia Lebih Aman untuk Kulit?

Sabun tanpa bahan kimia lebih aman untuk kulit sensitif, bebas iritan seperti SLS dan paraben, serta ramah lingkungan dan etis dalam produksinya.

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk perawatan tubuh yang ramah kulit dan lingkungan semakin meningkat. Salah satu produk yang kini banyak dibicarakan adalah sabun tanpa bahan kimia.

Klaim bahwa sabun jenis ini lebih aman dan tidak menimbulkan iritasi telah membuatnya populer, terutama di kalangan pemilik kulit sensitif. Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan sabun tanpa bahan kimia? Dan benarkah sabun ini lebih aman dibandingkan sabun konvensional?

Apa Itu Sabun Tanpa Bahan Kimia?

Istilah “sabun tanpa bahan kimia” sebenarnya sedikit membingungkan. Dalam konteks ilmiah, segala sesuatu adalah senyawa kimia, termasuk air dan minyak nabati. Namun dalam industri kosmetik dan perawatan tubuh, istilah ini merujuk pada sabun yang tidak mengandung bahan kimia sintetis berbahaya seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS), paraben, pewangi buatan, serta pewarna sintetis. Sabun jenis ini biasanya menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jarak, ekstrak tanaman, dan minyak esensial.

Sabun alami atau sabun tanpa bahan kimia umumnya diproduksi melalui proses saponifikasi, yaitu reaksi antara minyak dan alkali (biasanya natrium hidroksida). Hasil akhirnya adalah sabun dan gliserin alami, yang membantu menjaga kelembapan kulit.

Dampak Bahan Kimia dalam Sabun Konvensional

Sebagian besar sabun komersial mengandung bahan-bahan seperti SLS, paraben, triclosan, dan pewangi sintetis. Walau bahan-bahan ini disetujui oleh badan regulasi seperti FDA atau BPOM dalam kadar tertentu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaannya dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah.

1. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Digunakan untuk menghasilkan busa, SLS dapat mengikis lapisan pelindung kulit. Penelitian dalam Journal of the American College of Toxicology (1983) menemukan bahwa SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, serta mengganggu keseimbangan pH kulit jika digunakan secara terus-menerus.

Paraben: Digunakan sebagai pengawet, paraben telah dikaitkan dengan gangguan hormon karena kemampuannya meniru estrogen. Studi oleh Routledge et al. (2004) menemukan bahwa paraben terdeteksi dalam jaringan tumor payudara, meski belum terbukti sebagai penyebab kanker secara langsung.

2. Pewangi Sintetis

Pewangi buatan dalam sabun sering kali mengandung phthalate, senyawa yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada sebagian orang.

Triclosan: Dulu populer sebagai agen antibakteri, triclosan kini mulai dibatasi penggunaannya karena diduga memicu resistensi antibiotik dan gangguan endokrin, seperti dilansir dalam studi yang diterbitkan Environmental Health Perspectives (2010).

Sabun Tanpa Bahan Kimia untuk Kulit Sensitif

Bagi pemilik kulit sensitif atau mereka yang menderita eksim, psoriasis, atau dermatitis, sabun dengan kandungan kimia sintetis bisa memperparah kondisi kulit. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Dermatological Treatment (2014) menyatakan bahwa produk pembersih bebas detergen dan pewangi memiliki dampak lebih ringan terhadap kulit penderita eksim atopik dibanding sabun biasa.

Sabun tanpa bahan kimia, yang cenderung menggunakan minyak esensial alami dan tidak mengandung bahan iritan, lebih bersahabat terhadap kulit.

Gliserin alami yang terbentuk dalam proses pembuatan sabun juga menjaga kelembapan dan elastisitas kulit, yang sangat penting untuk mencegah kerusakan lapisan pelindung kulit.

Ramah Lingkungan dan Etika Produksi

Keuntungan lain dari sabun tanpa bahan kimia adalah dampaknya terhadap lingkungan. Sabun konvensional yang mengandung triclosan atau SLS dapat mencemari air dan merusak ekosistem perairan. Menurut laporan Environmental Working Group (EWG), banyak bahan dalam produk kebersihan konvensional tidak terurai dengan baik dan dapat menumpuk di tubuh organisme air.

Sebaliknya, sabun alami yang menggunakan bahan nabati cenderung lebih mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan. Selain itu, banyak produsen sabun tanpa bahan kimia menerapkan prinsip cruelty-free atau tidak melakukan uji coba pada hewan serta mengutamakan bahan-bahan organik yang ditanam secara berkelanjutan.

Kualitas Sabun Alami Tidak Kalah dengan Produk Pabrikan

Meski tidak berbusa sebanyak sabun biasa, sabun alami tetap efektif membersihkan kotoran dan minyak dari permukaan kulit. Banyak konsumen yang awalnya ragu kemudian merasa puas setelah merasakan langsung efek positifnya terhadap kulit.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak UMKM dan brand lokal yang memproduksi sabun alami berkualitas tinggi, seperti yang ditawarkan oleh beberapa brand artisan. Konsumen kini juga lebih cerdas dan memilih produk berdasarkan kandungan dan dampaknya, bukan sekadar aroma atau kemasan.

Salah satu tantangan dari sabun tanpa bahan kimia adalah harganya yang relatif lebih tinggi dan masa simpan yang lebih singkat dibanding sabun pabrik. Tanpa pengawet sintetis, sabun alami rentan terhadap kelembapan dan jamur. Namun, dengan penyimpanan yang tepat—dijauhkan dari tempat lembap dan disimpan dalam wadah kering—sabun alami bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

Meski demikian, banyak konsumen merasa bahwa investasi pada produk yang aman untuk kulit dan lingkungan sebanding dengan manfaat jangka panjangnya.

Memilih sabun tanpa bahan kimia bukan sekadar tren, melainkan langkah sadar untuk menjaga kesehatan kulit dan mendukung praktik produksi yang ramah lingkungan. Meskipun tidak semua produk alami cocok untuk setiap jenis kulit, potensi iritasi dari bahan-bahan sintetis dalam sabun konvensional membuat banyak orang beralih ke pilihan yang lebih alami.

Untuk Anda yang memiliki kulit sensitif atau ingin beralih ke produk yang lebih alami, mulailah dengan membaca label bahan dan memilih sabun dari produsen terpercaya. Lebih dari sekadar pembersih, sabun adalah bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Informasi lebih lanjut mengenai sabun alami yang aman untuk kulit dapat ditemukan di flos-aurum.com.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Bagikan1Tweet1Kirim

Berita Terkait

Masa Depan Smart Office: Kolaborasi MLV Teknologi dan Crestron Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Ekonomi

Masa Depan Smart Office: Kolaborasi MLV Teknologi dan Crestron Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

SR.ID
11 menit lalu
0

MLV Teknologi dan Crestron menyajikan solusi smart office inovatif yang menggabungkan otomasi, audiovisual canggih, dan desain ruang yang adaptif, menciptakan...

Selengkapnya..
DPR RI Nilai PTPN Group Sukses Bangun Fondasi Sawit Masa Depan Melalui Transformasi Digital

DPR RI Nilai PTPN Group Sukses Bangun Fondasi Sawit Masa Depan Melalui Transformasi Digital

35 menit lalu
Pengaruh Suku Bunga ECB dan The Fed terhadap EUR/USD

Pengaruh Suku Bunga ECB dan The Fed terhadap EUR/USD

58 menit lalu
Berita Selanjutnya
Telkom Indonesia Perkuat Peran Komunitas sebagai Penggerak Digitalisasi UMKM di Yogyakarta

Telkom Indonesia Perkuat Peran Komunitas sebagai Penggerak Digitalisasi UMKM di Yogyakarta

Berita Terpopuler

  • Siap-Siap! Tahun 2024, KPK Akan Sasar Para Guru dan Kepala Sekolah di Indonesia Dalam Program Barunya.

    Siap-Siap! Tahun 2024, KPK Akan Sasar Para Guru dan Kepala Sekolah di Indonesia Dalam Program Barunya.

    423 dibagikan
    Bagikan 169 Tweet 106
  • EK (23) dan IL (23) Pengedar Pil Koplo & Tembakau Gorilla Ditangkap Satresnarkoba Polres Serang

    399 dibagikan
    Bagikan 160 Tweet 100
  • Kalender Penting Untuk Siswa/Siswi Tangerang Selatan, Simak Jadwalnya.

    390 dibagikan
    Bagikan 156 Tweet 98
  • Forum Warga Puri Serang Hijau Gelar Halal Bihalal dan Pertemuan Rutin dengan Warga

    144 dibagikan
    Bagikan 58 Tweet 36
  • TIM Gala Siswa Indonesia (GSI) Kota Tangerang Selatan Raih Juara Tk. Provinsi Banten Tahun 2023

    142 dibagikan
    Bagikan 57 Tweet 36

Kategori

  • Advertorial
  • Banner
  • Bisnis
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Hukrim
  • Iklan
  • Internasional
  • Keagamaan
  • Kesehatan
  • Kolom
  • Liputan Khusus
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pemilu
  • Pendidikan
  • Pertanahan
  • Pilihan Editor
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • Sosok
  • Teknologi
  • Uncategorized

Kategori

  • Advertorial
  • Banner
  • Bisnis
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Hukrim
  • Iklan
  • Internasional
  • Keagamaan
  • Kesehatan
  • Kolom
  • Liputan Khusus
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pemilu
  • Pendidikan
  • Pertanahan
  • Pilihan Editor
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • Sosok
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Peraturan Perusahaan
  • Kebijakan Privasi

© 2023 suara-rakyat.id All right reserved.

No Result
LIhat Semua Hasil
  • Beranda
  • Daerah
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Sosial Budaya
  • Politik
  • Olahraga
  • Internasional
  • Sosok
  • Gaya Hidup
  • Masuk

© 2023 suara-rakyat.id All right reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In